Kecam Ujaran Kebencian AP Hasanuddin, Baharudin Minta Polisi Ambil Tindakan Tegas

Sebarkan:


KOLASE - Tangkapan Layar Komentar dan pelaku 
Andi Pangerang (AP) Hasanuddin, soal ancaman akan membunuh warga Muhammadiyah terkait penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. (Ist)

Ninemedia.id,. MEMPAWAH - Viral di medsos pernyataan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang (AP) Hasanuddin, soal ancaman akan membunuh warga Muhammadiyah terkait penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Kamis 27 April 2023.

Untuk itu, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Mempawah, Baharuddin Fauzi mengecam keras tindakan pelaku. Ia juga meminta kepada pihak kepolisian untuk mengambil tindakan tegas.

Sebelumnya, AP Hasanuddin berkomentar terkait perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di unggahan Facebook milik peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin.

BACA JUGA - Viral Ancaman Oknum Peneliti BRIN di Medsos, MHH PW Muhammadiyah Kalbar Buat Laporan Polisi

BACA JUGA - Jago Merah Hanguskan Ruko Semi Permanen Milik Warga Melawi

Saat itu Thomas merespons komentar dari Aflahal Mufadilah. Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023.

"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas pada postingannya.

Rupanya status Thomas tersebut mendapat respons dari juniornya. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah.

BACA JUGA - Resmi, PDI-P Umumkan Ganjar Capres 2024

BACA JUGA - Bawa 145 Penumpang, KM Arif Jaya Tabrak Tebing Pasir di Muara Kubu

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata AP Hasanuddin.

Oleh sebab ungkapan AP Hasanuddin tersebut, mendapat respon dari keluarga besar Muhammadiyah terkait teror ancaman yang dilakukannya. Begitu juga yang terjadi di Kabupaten Mempawah, yang langsung mendapat respon dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Mempawah.

[cut]

KOLASE - Tangkapan Layar Komentar dan pelaku Andi Pangerang (AP) Hasanuddin, soal ancaman akan membunuh warga Muhammadiyah terkait penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. (Ist)

"Kami sangat menyayangkan, pernyataan dari salah satu peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin yang menyebutkan 'Halalkan darah semua Muhammadiyah'," tegas Ketua PDPM Mempawah Baharuddin Fauzi.

Dikatakan Baharuddin, disaat situasi yan sudah kondusif seperti ini, masih saja ada orang-orang yang mencoba untuk memprovokasi dan bergaya premanisme apalagi dengan sebuah ancaman.

Baca Juga: OSO Sebut Masa Depan Indonesia Ada di Tangan Pemuda

Baca Juga: Komisi II DPRD Sambas Kunker ke Ditjen Perkebunan Kementan RI

"Kami berharap pemerintah melalui Kepolisian Republik Indonesia bisa bersikap tegas terhadap oknum peneliti dari BRIN tersebut untuk ditindak secara tegas berdasarkan hukum yang berlaku," tegasnya.

Dirinya menilai, ungkapan AP Hasanuddin tersebut merupakan ungkapan pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang selama ini telah terbangun.

"Oleh sebab itu, kami berharap Kepolisian tetap memproses saudara Andi Pangerang Hasanuddin, meskipun beliau sudah membuat pernyataan permohonan maaf," tegas Baharuddin Fauzi.

BACA JUGA - Sejumlah Oknum Nekat Perang Petasan di Jembatan, Kapolres Melawi Akan Tindak Tegas Pelaku dan Pemasok

Baca Juga: Karimata Jadi Rekomendasi Wisata Apik di Kayong Utara

Baharuddin mengatakan, pihaknya mempercayakan polemik ini dengan pihak Kepolisian. Karena dia yakin jika Kepolisian konsisten dengan tugas dan jati dirinya, tentu masalah ini tak akan dibiarkan begitu saja. 

"Maka dari itu kami menunggu tindakan yang akan dilakukan oleh pihak Kepolisian. Karena saya yakin  Kepolisian masih konsisten dengan tugas dan jati dirinya. Maka tentu pihak kepolisian tidak akan tinggal diam apalagi akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja," tutupnya. (ANT)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini