Jembatan itu dibangun untuk menghubungkan Desa Pancur dan Desa Merpati serta Desa Merabuan, di Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas.
Pada kesempatan itu, Bupati Satono mengatakan pembangunan ini merupakan dukungan dari donatur yang tidak lain adalah sahabatnya Bupati. Bantuan itu diberikan oleh para pengusaha di Jakarta, dan akan membantu perbaikan jembatan sepanjang 27 meter.
Dijelaskan oleh Satono, tidak hanya sebagai penyambung nadi perekonomian masyarakat setempat. Jembatan itu merupakan akses utama untuk pendidikan, kesehatan, dan pelayanan warga di tiga desa. Yakni Desa Pancur, Merpati dan Merabuan.
"Ini jembatan berkemajuan akan dibangun yang ke-40 tidak menggunakan uang APBD, tetapi menggunakan dana donatur sahabat Satono,” katanya.
Karenanya, ungkap Bupati pembangunan jembatan tersebut bukanlah seperti sistem proyek. Sehingga tidak ada yang diuntungkan dengan pengerjaannya, dan mengutamakan sistem gotong royong.
[cut]
Foto: Bupati Sambas, Satono saat meletakkan batu pertama pembangunan jembatan Berkemajuan. (Istimewa)
“Warga lah yang akan bahu membahu membangunnya dengan bergotong royong. Di sisi pengerjaannya kaum ibu-ibu membantu penyediaan makanan atau kue untuk proses pembangunan yang dilakukan kaum laki-laki,” tuturnya.
Karenanya, Satono berpesan kepada kepala desa setempat agar nanti mengawal dan mengawasi proses pengerjaan dan proses pembangunan. Sebab kata dia, jembatan akan dibangun dengan material semen dan beton.
“Ini akan dibangun dengan semen dan cor rapat. Tolong warga juga sama sama mengawasinya. Tolong kebersamaan antara Desa Merpati, Pancur dan Merabuan,” ujarnya.
Satono menjelaskan akan menggandeng donatur jembatan berkemajuan itu untuk melakukan peresmian apabila pengerjaan sudah selesai.
“Saya akan datang lagi saat pengerjaan sudah selesai dan kita akan resmikan dengan penandatangan prasasti,” tutupnya. (Wak)
