Hadiri Pengukuhan MUI Sambas, Bupati Satono Ajak MUI Membangun Sambas

Sebarkan:

FOTO - Bupati Sambas, Satono menghadiri Pengukuhan dan Ta’aruf Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sambas masa khidmad 2022-2027 dengan tema "Merekat Ukhuwah Islamiyah Menebar Islam Wasathiyah Menuju Sambas Berkemajuan" yang bertempat di Aula Utama Kantor Bupati Sambas pada Senin 20 Juni 2022 lalu. (Prokopim Sambas)

Ninemedia.id,. SAMBAS - Bupati Sambas, Satono menghadiri pengukuhan dan Ta’aruf Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sambas masa khidmad 2022-2027 dengan tema "Merekat Ukhuwah Islamiyah Menebar Islam Wasathiyah Menuju Sambas Berkemajuan" yang bertempat di Aula Utama Kantor Bupati Sambas pada Senin 20 Juni 2022 lalu.

Bupati Satono menyampaikan ucapan tahniah selamat atas dilantiknya Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Sambas yang baru berjumlah 54 orang dengan rata-rata 70 persennya diisi oleh pemuda Kabupaten Sambas bahkan anggotanya banyak yang sudah bergelar Doktor. 

 “Alhamdulillah telah dilantik Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Sambas yang mana 70 persen Pengurus MUI Kabupaten Sambas itu milenial atau generasi muda dan ketua MUI Kabupaten Sambas mungkin termuda se-Indonesia. Saya melihat komposisi dari 70 persen anak muda dan lebih dari 10 orang sudah bergelar Doktor adalah SDM yang luar biasa,” ucap Bupati Sambas. Kamis 23 Juni 2022

“Kita semua dilahirkan untuk umah, amar ma’ruf nahi mungkar maka suatu hari seketika ditanya oleh siapapun apa profesi kita boleh menjawab kita semua adalah dai Allah, di manapun kita singgah, di manapun kita dituntun, kita manifestasikan profesi kita dalam bentuk dakwah karena Allah. Insyaallah kalau dakwah kita langkahkan dengan baik akan meraih ridho dari Allah Subhannahu Wa Ta’ala," imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa tidak akan mampu mengelola Kabupaten Sambas jika hanya Bupati dan Wakil Bupati Sambas, perlu sinergis dari seluruh elemen untuk mewujudkan Sambas Berkemajuan. 

“Benar apa yang disampaikan oleh Ketua MUI Kabupaten Sambas yang baru, Kabupaten Sambas itu luas dengan 19 kecamatan, 193 desa dan mempunyai populasi terbesar kedua di Kalimantan Barat. Tidak mampu Bupati dan Wakil Bupati Sambas mengelolanya berdua, perlu kolaborasi dan sinergi dari semua komponen termasuk rekan-rekan pengurus MUI Kabupaten Sambas yang baru dikukuhkan,” kata Satono. 

Satono berharap MUI Kabupaten Sambas tidak hanya fokus pada poin agama dan program poin Beriman, tetapi harus bisa masuk ke dalam semua aspek karena MUI Kabupaten Sambas mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk membangun Sambas Berkemajuan. MUI harus mewakafkan ide, waktu dan tenaganya untuk pembangunan Kabupaten Sambas yang lebih baik. 

“Saya menaruh harapan besar kepada MUI Kabupaten Sambas bisa mengambil bagian bukan hanya poin agama dan poin program Beriman, tapi MUI punya kekuatan luar biasa yang bisa masuk dari semua aspek berkelanjutan pembangunan yang ada di Kabupaten Sambas. Insyaa Allah pada awal bulan juni nanti saya minta kepada Sekretaris Daerah Fery Madagaskar ada sembilan program unggulan yang sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2021-2026 saya minta nanti dibuat tim percepatan pembangunan," katanya. 

"Tim Percepatan pembangunan yang merealisasikan program-program strategis 2021-2026 dan saya minta khusus kepada MUI Kabupaten Sambas untuk mengambil bagian untuk bersama-sama mewakafkan waktu, ide, tenaga dan pikiran untuk bagaimana Kabupaten Sambas kedepannya lebih baik dan Berkemajuan,” pinta Bupati Sambas. 

BACA JUGA - Buka Layanan Poli Penyakit Dalam, Klinik PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak Beri Pelayanan Maksimal

BACA JUGA - DPRD Sambas Kunjungi Kemenhub Bahas Penyebrangan Sekura

Sementara itu, Ketua Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat H. M Basri Har, dalam sambutannya setelah mengukuhkan Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Sambas menghaturkan ucapan selamat kepada pengurus yang baru saja dilantik. MUI selalu berperan dan dimintai perannya oleh masyarakat muslim di Indonesia, terlebih saat yang lalu Indonesia mengalami Pandemi Covid-19, dan MUI telah mengeluarkan sedikitnya 14 fatwa mengenai ibadah dan muamalah saat Pandemi Covid-19. 

“Bersyukur bahwa saat ini MUI mendapatkan kepercayaan dari umat Islam seluruh Indonesia termasuklah di Kabupaten Sambas. Betapa tingginya ekspektasi umat Islam terhadap MUI dalam banyak hal pada masa Pandemi Covid-19 yang mewabah ditengah-tengah kita sekitar bulan Maret 2020 sampai sekarang dan alhamdulillah sudah mulai membaik," katanya. 

"MUI itu berperan dan diminta perannya oleh para pakar-pakar terkait ini sehingga dalam masa ini ada sekitar kurang lebih 14 fatwa yang dikeluarkan oleh MUI untuk bagaimana kita bisa menyikapi beradaptasi dengan Covid-19 baik itu berkaitan dengan ibadah maupun muamalah,” sambung Ketua MUI Kalbar.

Kata Dia, tidak lama lagi umat muslim di seluruh dunia akan menyambut lebaran Idul Adha, yang mana didalamnya di sunnahkan bagi masyarakat Muslim untuk berkurban. Tetapi akhir-akhir ini di Indonesia muncul kembali Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan sapi, oleh karena itu MUI berfatwa yang dikeluarkan oleh MUI Pusat Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyembelihan Hewan yang terkena PMK, untuk itu MUI Kabupaten Sambas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Kabupaten Sambas untuk berhati-hati.

“Sebentar lagi kita akan melakukan penyembelihan hewan kurban, tetapi sekarang sedang maraknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, banyak hewan-hewan yang nantinya menjadi hewan yang disembelih pada waktu Idul Adha itu banyak yang terjangkit PMK. Karena banyak pertanyaan masyarakat apa hukumnya kita menyembelih hewan yang terkena PMK," jelasnya. 

"Oleh karena itu MUI Pusat telah mengeluarkan sebuah peraturan fatwa Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyembelihan Hewan yang terkena PMK. Pada dasarnya yang ingin saya sampaikan dan perlu diketahui oleh kita semua dan tentu kita harap kepada MUI Kabupaten Sambas untuk bisa memberikan edukasi kepada masyarakat agar berhati-hati berkaitan dengan ini,” papar Ketua MUI Kalbar. 

Baca Juga: Lagi! Satgas Pamtas Berhasil Gagalkan Penyeludupan 27,3 Kg Narkoba di Perbatasan RI-Malaysia

Baca Juga: Kronologi Penggagalan Penyelundupan Sabu 27,3 Kilogram

Terpisah, Ketua MUI Kabupaten Sambas, Dr H Sumar’in, SE.I., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan dilantiknya Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Sambas sebagai bukti dan komitmen untuk mengumpulkan para cendekiawan, para ulama dan orang-orang mau berbuat untuk Kabupaten Sambas kembali bangkit menjadi Sambas Serambi Mekah. 

“Dengan dilantiknya Pengurus MUI Kabupaten Sambas masa khidmad 2022-2027 ini menjadi bukti dan komitmen kami bagaimana MUI benar-benar menjadi sebuah Majelis tempat berkumpulnya para cendikiawan, para ulama, orang-orang yang mau memikirkan dan berbuat untuk kemajuan Sambas kedepan menjadikan Sambas kembali bangkit dan menjadi Serambi Mekkah,” ujar Sumar’in. 

Ia menceritakan bahwa terdapat ulama besar yang berasal dari Kabupaten Sambas yang setelah 17 tahun usianya, 200 tahun yang lalu menetap di Madinah dan Mekah dan terkenal seantero dunia yang bernama Syekh Ahmad Khotib As-Syambasy. 

“Karena bagaimana pun Sambas sudah mempunyai modal sejarah, dulunya kita mengenal ada dua ulama besar yang cukup populer dan terkenal seantero dunia," ungkapnya. 

"Sejarah mencatat sekitar 200 tahun yang lalu atau tepatnya 1803 sampai dengan 1886 masehi hadir seorang ulama yang sampai usia 17 tahun hidup di Sambas kemudian merantau lalu menetap di Madinah dan Mekkah menjadi ulama yang bernama Syekh Ahmad Khotib As-Syambasy yang mana namanya terkenal, karena beliau jugalah Sambas dikenal seantero negeri Indonesia,” jelasnya. 

Menurutnya, merupakan pekerjaan rumah yang besar bagi MUI Kabupaten Sambas membantu Bupati dan Wakil Bupati Sambas serta seluruh elemen untuk menuju Sambas kembali menjadi Serambi Mekah dan Sambas yang Berkemajuan, terlebih Kabupaten Sambas menduduki peringkat pertama kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Kalimantan Barat. 

“Ketika ditanya apa visi dan misi saya menjadi  Ketua MUI Kabupaten Sambas, kami masyarakat muslim di Kabupaten Sambas punya PR besar bahwa Sambas sekarang menjadi wilayah yang angka cabulnya tertinggi," jelas pria yang juga Wakil Rektor di IAIS Sambas. 

"Kita tidak bisa menyalahkan satu pihak, kita tidak bisa menyalahkan oknum tertentu tapi itu adalah cambuk dan PR kita bersama-sama bagaimana kita bergandeng tangan dengan Bupati, MABM dan bergandeng tangan dengan semua pihak untuk menjadikan Sambas kembali terunggul akhlaknya, kembali mulia moralnya, kembali menjadi wilayah yang disegani sebagai Negeri Serambi Mekah,” pungkas Sumar’in. (ZAL)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini