Adrianus Asia Sidot Beri Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di IAIN Pontianak

Sebarkan:

FOTO - Anggota DPR RI komisi X Fraksi Golkar Dapil Kalimantan Barat II, DR. Drs. Adrianus Asia Sidot., M. Si (tengah), Danrem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko (kanan), Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Dr. Cucu., M.Ag (kiri). (IST)

Ninemedia.id,. PONTIANAK - Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Symposium Kebangsaan.

Diikuti 150 Peserta kegiatan yang bertema "Penguatan Empat Pilar Kebangsaan untuk Mahasiswa IAIN Pontianak" berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Kota Pontianak pada Selasa 19 Juli 2022 lalu.

Selain menghadirkan Anggota DPR RI komisi X Fraksi Golkar Dapil Kalimantan Barat II, DR. Drs. Adrianus Asia Sidot., M. Si, juga hadir Danrem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Dr. Cucu., M.Ag.

Wakil Ketua Umum Dema FEBI IAIN Pontianak, Fahrul Nazmi mengharapkan agar mahasiswa IAIN dapat bersaing di era globalisasi tanpa melupakan pilar-pilar kebangsaan.

Menurutnya, Mahasiswa harus memiliki kompetensi yang berstandar global. "Sebab kita sekarang ini memasuki era globalisasi, dan untuk menghadapi hal tersebut kita harus paham pilar-pilar kebangsaan kita," katanya.

Dengan mengerti pilar kebangsaan Indonesia, Dikatakan Fahrul mahasiswa dan seluruh elemen pendidikan dapat bersimbiosis dengan baik kepada bangsa dan negara.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak, Dr. Cucu menyebutkan bahwa generasi saat ini merupakan calon pemimpin bangsa.

"Jadi mereka harus berbekal ilmu pengetahuan mengenai pancasila. Dengan demikian, symposium kebangsaan ini merupakan momentum mereka dalam menguatkan pendalaman wawasan tentang pancasila," kata Cucu.

Untuk itu, Ia berharap dengan materi yang telah disampaikan pemateri pada symposium kebangsaan ini. Bisa membut wawasan mahasiswa IAIN meningkat.

"Sehingga mahasiswa dapat bersikap dan mengimplementasikan pancasila dalam kehidupan di masyarakat," tegasnya.

Baca Juga: Silaturahmi Bersama Wamentan RI, Bupati Satono Usulkan Program Pertanian

Baca Juga: DPRD Minta Pemkab Memaksimalkan PAD dari Perusahaan Sawit

APLIKASIKAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Anggota DPR RI komisi X Fraksi Golkar Dapil Kalimantan Barat II, DR. Drs. Adrianus Asia Sidot., M. Si meminta mahasiswa untuk mengaplikasikan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, mahasiswa merupakan  generasi muda yang lebih mengetahui dan memahami tentang pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tentang undang-undang dasar 1945 sebagai konstitusi negara.

"Karena negara kita, negara kesatuan dan Bhineka Tunggal Ika karena memang krelitas kita sebagai bangsa terdiri berbagai suku bangsa, agama, dan adat istiadat," ujarnya. 

Melalui sosialisasi ini, Adrianus berharap kesadaran mahasiswa untuk tetap memegang teguh nilai-nilai pancasila, dan mengimplemetasi dalam kehidupan mereka sehari-hari lebih tinggi lagi.

"Saya kurang setuju, kalau rasa nasionalisme kita berkurang hanya memang perlu ada, ibarat aki itu perlu di cas lagi disegarkan, disadarkan, ditingkatkan lagi," ungkapnya.

Kata Dia, tantangan diera globalisasi ini banyak sekali nilai-nilai dari luar yang masuk yang bertentangan dengan nilai pancasila. 

Untuk itu, Ia menegaskan generasi muda harus dibentengi dengan idiologi, pancasila inikan lahirnya di bangsa Indonesia. 

"Sosialisasi pancasila ini ditingkatkan terutama pembelajaran pancasila disekolah, mulai dari anak usia dini mulai di ajarkan. Kita berharap meraka inilah penerus NKRI meneruskan memperjuangkan kemerdekaan. Pemeritah melakukan pembelajaran pancasila  sejak anak usia dini mulai TK sampai kepeguruan tinggi," terangnya.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Istri di Sajingan Besar, Perankan 23 Adegan Pembunuhan

Baca Juga: Bupati Satono Ikuti Rakor Audit Perkebunan Sawit se-Indonesia di Jakarta

KUASAI TEKNOLOGI DAN BAHASA ASING

Danrem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko menilai bahwa Mahasiswa merupakan agen perubahan, dimana dalam sejarahnya peran pemuda sangat tinggi dalam negara ini.

"Dari zaman bung tomo dengan sumpah pemudanya, zamannya bung karno dengan kemerdekaan, itu artinya pemuda itu berperan penting pada negara," katanya. 

Kaitan dengan itu, Dikatakan Brigjen TNI Pribadi Jatmiko tantangan pemuda hari ini bukan semakin ringan. Akan tetapi malah semakin berat, dengan perkembangan teknologi saat ini.

"Ya ada istilah yang trend yakni ambigu, dimana dalam artian dunia penuh ketidakpastian. Yang mana inilah yang menjadi tantangan mahasiswa sebagai agen perubahan,"  ungkapnya.

Oleh karena itu, Ditegasnya mahasiswa harus siap dengan tantangan zaman. Karena hukum alam, siapa yang kuat di yang menang dan siapa yang benar dia yang menang.

"Untuk itu, mahasiswa harus membawa wawasan. Karena kedepan akan lebih didominasi oleh teknologi informasi dan bahasa yang berkembang pesat," tegasnya.

Untuk itu, Ia meminta mahasiswa agar dapat menguasai teknologi dan berbagai bahasa asing, minimal satu bahasa asing. (RED1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini