Ninemedia.id - Industri karet di Pontianak dapat memiliki dampak negatif terhadap kualitas udara di daerah tersebut. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut : Pencemaran udara: Proses produksi karet dapat menghasilkan emisi gas dan partikel yang mencemari udara. Penggunaan bahan kimia, seperti bahan pengikat dan pelarut, dalam proses produksi juga dapat menghasilkan polutan udara seperti volatile organic compounds (VOCs). Pembebasan gas-gas tersebut ke udara dapat mengakibatkan polusi udara yang dapat membahayakan kualitas udara di sekitar industri karet.
Emisi
debu : Selama proses pengolahan karet, debu dan serbuk karet dapat terlepas ke
udara. Debu karet dapat mengandung bahan kimia berbahaya seperti karbon hitam
dan bahan penyebab penyakit. Jika tidak ditangani dengan baik, emisi debu ini
dapat mencemari udara dan mengganggu kualitas udara di sekitar pabrik karet.
Peningkatan
kadar ozon troposferik : Proses produksi karet juga dapat menyebabkan
peningkatan kadar ozon troposferik di sekitar pabrik. Ozon troposferik adalah
polutan udara yang terbentuk melalui reaksi kimia antara polutan lainnya,
seperti nitrogen dioksida (NOx) dan VOCs, di bawah pengaruh sinar matahari.
Peningkatan kadar ozon troposferik dapat berdampak negatif pada kesehatan
manusia dan lingkungan.
Dampak
perubahan iklim : Industri karet juga dapat berkontribusi terhadap perubahan
iklim. Karet yang ditanam di perkebunan menghasilkan emisi gas rumah kaca,
terutama metana, selama proses pengolahan dan pemrosesan. Metana adalah gas
rumah kaca yang memiliki potensi pemanasan global yang lebih tinggi daripada
karbon dioksida. Jika emisi metana tidak dikendalikan dengan baik, kontribusi
industri karet terhadap perubahan iklim dapat menjadi signifikan.
Dampak
kesehatan : Pencemaran udara yang dihasilkan oleh industri karet dapat berdampak
negatif pada kesehatan masyarakat. Partikel debu karet yang terhirup dapat
menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi pada saluran pernapasan, dan
meningkatkan risiko penyakit paru-paru seperti asma. Polutan udara seperti VOCs
juga dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta
berkontribusi pada masalah kesehatan yang lebih serius dalam jangka panjang.
Dampak
lingkungan : Industri karet juga dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan
di sekitarnya. Pencemaran udara yang dihasilkan oleh industri karet dapat
mencemari air dan tanah melalui proses deposisi. Selain itu, limbah dan produk
sampingan dari industri karet yang tidak diolah dengan baik dapat mencemari
ekosistem perairan dan tanah, mengganggu kehidupan hewan dan tanaman, serta
mengurangi kualitas air minum. (***/Penulis - Mahdi 12103040 & Hendri 12103009)