Foto: Petani milenial Desa Tri Kembang, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Amir. (Istimewa)
Ninemedia.id, SAMBAS,- Adanya Pandemi Covid-19 tidak hanya memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Tapi juga menimbulkan peluang bisnis baru untuk masyarakat.
Salah satunya adalah seorang Pemuda di Desa Tri Kembang, Kecamatan Galing sukses menekuni usaha di bidang pertanian. Amir, itulah namanya, dia sukses mengembangkan pertanian cabe, gambas, pare dan lain-lain, Senin 28 Februari 2022.
Amir, Pemuda Desa Tri Kembang ini adalah salah satu petani millenial yang tergabung dalam Petani Muda Berkemajuan Sambas.
Baca Juga: Singbebas Letak Batu Pertama Pembangunan Gerbang Batas Kota
"Ada banyak hikmah di balik musibah Covid-19, salah satu yang saya dialami yang mana sebelumnya saya selalu mencari uang menjadi TKI ke Malaysia," katanya.
"Dengan adanya wabah covid-19 menyebabkan kita warga negara Indonesia tidak bisa untuk masuk ke Malaysia. Dan saya mulai menekuni menjadi petani," sambungnya.
Seiring berjalannya waktu Amir perlahan mencoba berkebun, dan memanfaatkan lahan kosong miliknya yang ada di kampung.
Baca Juga: Bupati Sambas Keluarkan Edaran, ASN Wajib Beli Beras Petani Sambas
Baca Juga: Komisi 2 DPRD Dukung Kebijakan Pemkab Wajibkan ASN Beli Beras Lokal
Dengan menjadi petani, kata Amir dia memiliki banyak kawan pemuda yang sama-sama memiliki usaha pertanian.
"Dari situ saya banyak mendapat ilmu bahkan tidak sedikit motifasi dan semangat agar menjadi sukses di tanah kelahiran sendiri," sambungnya.
Setelah selama kurang lebih dua tahun menggeluti usaha tani, ternyata membuatnya betah menjadi petani karena penghasilan yang di dapat dari bertani juga cukup menjanjikan.
"Saat ini saya bisa menghasilkan 800 ribu sampai satu juta per hari dari hasil cabe, gambas, pare yang di panen tidak kalah dengan gaji saya saat di Malaysia," ucapnya.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Sambas Siap Dukung Renovasi Pasar Selakau
Baca Juga: Tinjau Kondisi Pasar Selakau, Satono: Tahun Ini Kita Perbaiki
Di akhir ceritanya dia menuturkan jika di kampung sendiri sungguh banyak lahan tidur yang belum maksimalkan. Karenanya, lahan itu bisa di gali dan di kelola dengan baik.
"Tinggal kita lagi mau berusaha atau tidak, ayo anak muda sing-singkan lengan baju kita bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita, dari pada kita bekerja keras di negri orang untuk mewujudkan mimpi mereka," tutupnya. (Red1)