ITEKES Muhammadiyah Kalbar Implementasi Program “Secanting” pada Ibu Hamil di Desa Bange

Sebarkan:



FOTO BERSAMA - ITEKES Muhammadiyah Kalbar Implementasi Program “Secanting” pada Ibu Hamil di Desa Bange Kec. Sanggau Ledo. (IST)

Ninemedia.id,. BENGKAYANG - Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang angka  kejadian stunting tertinggi urutan ketiga Asia Tenggara mencapai 36,4% dari tahun 2005-2017. Angka prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6%, sementara dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024 menargetkan penurunan angka stunting paling tinggi 19% pada tahun 2024. Angka stunting di provinsi Kalimantan Barat mencapai 27,8%, menurun 2% dari data tahun 2021. 

Study yang dilakukan oleh tim dosen ITEKES Muhammadiyah Kalimantan barat sebelumnya menemukan bahwa untuk mencegah terjadinya peningkatan prevalensi stunting, diperlukan penanganan dimulai sejak dini berawal dari keluarga. Keluarga mempunyai peranan penting dan strategis dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, dan  menjadi dasar dalam menyiapkan pola hidup sehat pada   anak agar terhindar dari berbagai macam penyakit sehingga pencegahan stunting dapat dilakukan secara optimal. 

Beberapa faktor yang mengontribusi kejadian stunting adalah ibu memiliki  tingkat pendidikan relatif rendah, ibu kurang memahami tentang pentingnya perawatan selama kehamilan untuk menjaga kesehatan  ibu dan bayi, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang rendah dalam pemenuhan nutrisi, kurang memahami tentang pentingnya memberikan gizi pada bayi dan balita, pernikahan usia muda terjadi karena kehamilan diluar nikah pada remaja, dan dikarenakan putus sekolah.

Studi lain menyebutkan bahwa faktor penyebab stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, jarak kelahiran anak pendek, infeksi pada balita seperti diare, kondisi ekonomi, pekerjaan dan mata pencaharian keluarga. Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak. Dampak Stunting pada anak dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognitif dan meningkatnya risiko terhadap penyakit infeksi dan lebih lanjut kematian. Stunting juga berhubungan dengan performa sekolah, bahkan pada tingkat produktivitas dimasa dewasa. 

ITEKES Muhammadiyah sebagai salah satu perguruan tinggi yang berada di Kalimantan barat, terus mendukung pemerintah dalam riset-riset dan pengabdian Masyarakat tentang stunting dan membantu daerah dalam mencegah, dan mengatasi masalah Stunting. Melalui pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Kemdikbud, ITEKES Muhammadiyah turut serta dalam mengatasi permasalah stunting di salah satu Desa di Kecamatan Sanggau ledo, yaitu Desa Bange. 

Tim melakukan pemetaan permasalahan yang ditemukan dilapangan (Desa Bange) dari berbagai aspek  sesuai dengan kebutuhan.  Ada dua segmen permasalahan prioritas dimasyarakat yaitu pada segmen remaja, dan  ibu hamil/ibu yang memiliki anak Bayi/Balita. Pendekatan pada remaja adalah pada school base dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku berisiko dan dampaknya pada kesehatan reproduksi, termasuk mencegah pernikahan usia dini/kehamilan remaja. Pendekatan community base diperuntukan pada Ibu hamil dan Ibu yang memiliki bayi/Balita dengan pengembangan program sekolah ibu cegah stunting  disingkat “Secanting”. 

Dengan fokus meningkatkan pengetahuan keluarga dalam mencegah masalah stunting, khususnya pada Ibu. Program Secanting adalah program Sekolah Ibu cegah Stunting yang bertujuan untuk mengedukasi Ibu-Ibu Hamil maupun Ibu yang memiliki anak Balita dalam meningkatkan kesehatan keluarga, khususnya pada masalah Stunting.  Pada program ini ibu di beri edukasi tentang materi-materi antara lain kehamilan, kebutuhan gizi dan makanan bergizi untuk ibu hamil, bayi dan anak, ASI ekslusif, dan parenting. (***/ANT)

Remaja putri juga menjadi sasaran dalam implementasi kegiatan, Kali ini bertempat di SMA Negeri 1 Sanggau Ledo, Tim pengabdian Kepada Masyarakat. Ns. Indri Erwhani, MPd., M.Kep dan Ns. Ridha Mardiani, M.Kep, bersama mahasiswa melaksanakan pendidikan kesehatan dengan tema “Perilaku berisiko pada remaja dan dampaknya pada kesehatan reproduksi dan risiko terjadinya stunting pada kehamilan  usia muda”.  

Ketua tim pelaksana PKM, Dr. Lidia Hastuti, M.Kes menyebutkan kepedulian perguruan tinggi untuk turun langsung kelapangan untuk membantu dan memberikan kontribusi yang bermakna bagi masyarakat. Peningkatan pengetahuan masyarakat dan sikap positif masyarakat dalam menerima perubahan untuk perubahan perilaku kearah yang lebih baik lagi, dapat menjadi awal yang baik untuk dapat meningkatan kesehatan masyarakat secara mandiri.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini