Terkait Video Viral Perkelahian di Pontianak, Kapolresta Pontianak Kota Ungkap Kronologinya

Sebarkan:


FOTO : Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Andi Herindra saat diwawancarai wartawan. Selasa 8 Februari 2022 (Istimewa)

Ninemedia.id, Pontianak - Video Perkelahian antar dua kelompok Masyarakat di Water Front, Baladewa Tanjung Raya 1, Jalan Tanjung Pulau (Kampung Beting) Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Provinsi Kalimantan Barat pada Minggu 6 Februari 2022, sekitar Pukul 19.15 WIB viral di media sosial.

Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Andi Herindra membenarkan kejadian tersebut. 

"Benar telah terjadi perkelahian antara kedua kelompok masyarakat di daerah Beting,” ujarnya kepada awak media pada Selasa 8 Februari 2022.

Kejadian itu, dikatakan Kapolresta bermula karena adanya informasi warga siantan yang di sandera disana. Dari informasi tersebut ada 6 orang oknum masyarakat dengan menggunakan speed (Perahu Motor) datang ke beting dan menanyakan keberadaan rekannya.

Baca Juga: (Breaking News) Video Perkelahian Antar Dua Kelompok di Pontianak Viral

"Kemudian langsung terjadi cekcok sehingga berujung perkelahian. Kejadian itu menyebabkan 3 orang mengalami luka 2 orang warga beting dan 1 warga siantan, Dua orang masih di tangani pihak medis dan satu orangnya sudah keluar dan sedang dilakukan pemeriksaan," jelasnya.

Kombes Pol Andi Herindra menyebutkan bahwa dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa (meninggal dunia) seperti informasi yang beredar dimasyarakat.

"Hanya 3 korban tadi, hanya mengalami luka-luka, satu mengalami luka di bagian mata, satu mengalami luka di lengan, dan satu mengalami luka-luka ringan," katanya. 

"Tidak ada korban jiwa, dan ini yang perlu saya luruskan di masyarakat, jadi tidak ada yang meninggal, korban ada Iskandar ini mengalami luka di wajah, lalu Siswandi luka di bahu Kiri, dan korban berinisial R warga Pontianak Utara, mengalami luka - luka tidak serius dan sudah diamankan di Polresta untuk dimintai keterangan," jelas Kapolresta.

Terkait motif penyerangan tersebut, Kombes Pol Andi mengatakan pihaknya masih akan melakukan penyelidikan, namun terdapat kuat dugaan penyerangan bermula dari permasalahan transaksi narkoba antar dua kelompok.

Baca Juga: Wabup Rofi Hadiri Pelantikan Pengurus Karang Taruna Kecamatan Sejangkung

"Kita masih dalami, karena dari orang - orang yang kita amankan semua masih dalam proses pemeriksaan, tapi sejauh ini memang ada dugaan kesana, awal mula kejadian ini diawali salah paham masalah bisnis transaksi narkoba," terangnya.

Saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan 4 orang yang sudah diamankan oleh Kepolisian, dan sudah ada 2 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. 

Kapolresta menegaskan bahwa ini merupakan murni kasus Pidana, oleh sebab itu ia berharap tidak ada yang mempelintir kasus ini ke arah SARA dan sebagainya, dan meminta kepada masyarakat untuk tenang.

"Peristiwa ini merupakan Pidana Murni tidak ada kaitannya dengan SARA dan kasus Ini masih didalami karena semua orang yang kita amankan masih dalam pemeriksaan. Dugaan sementara adanya salah paham mengenai bisnis jual beli narkoba," pungkasnya. (RED2)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini