Kegiatan tersebut dihadiri oleh para guru yang tergabung dalam organisasi profesi PGRI Kabupaten Sambas, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas, Samekto Hadi Suseno serta PLT Ketua PGRI Kalbar, Firdaus.
Kata Bupati Satono, saat ini Sambas sedang menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Hal ini sebagai imbas dari pandemi Covid-19 yang terjadi dalam dua tahun terakhir.
"Saat ini Sambas sedang menghadapi tantangan besar dalam segala bidang, terutama pendidikan. Dampak pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap pendidikan anak-anak kita. Karenanya pemerintah berusaha maksimal dalam memajukan pendidikan di Sambas dengan segala cara yang telah diprogramkan," katanya.
Karenanya, Satono meminta kepada para guru untuk bersama-sama menjadi Agent of Change (agen perubahan) yang mampu memberikan kontribusi, berkolaborasi, bersama-sama berjalan beriringan dengan Pemerintah Kabupaten Sambas dalam memajukan pendidikan di daerah.
"Saya optimis, jika kita bersama-sama, bersatu padu, membangun pendidikan di kampung halaman kita ini, insyaallah pendidikan kita akan maju. Semua itu tidak lepas dari peran seorang guru menjadi Agen of Change. Membawa Sambas Baru Berkemajuan melalui pendidikan," tegasnya.
Saat ini ungkap Satono Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sambas masih di urutan ke 6 Se-Kalimantan Barat. Padahal Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki sangat mumpuni. Sambas punya potensi besar untuk maju melampaui daerah lain.
"Guru adalah faktor penting yang mampu membawa Sambas semakin Berkemajuan. Guru punya peran besar dalam meningkatkan IPM daerah," tuturnya.
"Saya berpesan agar para guru ini bisa bekerja sungguh-sungguh dalam mendidik generasi muda kita supaya Sambas menjadi kabupaten terunggul di Kalbar," tutupnya. (Zal)