Mahasiswa Sambas Kawal Kebijakan Kenaikan BBM

Sebarkan:

Foto: Penyerahan dokumen dari Mahasiswa kepada pimpinan DPRD Kabupaten Sambas. (Istimewa)

Ninemedia.id, Sambas,- Aliansi Mahasiswa Sambas Bersatu siang tadi menyampaikan aspirasi dan bertemu dengan perwakilan DPRD Kabupaten Sambas, yang di sambut oleh Wakil Ketua DPRD, Ferdinan Syolihin dan Suriadi. Selain itu, juga ada tiga anggota lainnya, yakni Erwin Johana, H Bahidin dan Juga Muhammad Farli, Jumat 23 September 2022.

Pada kesempatan itu, perwakilan mahasiswa Dimas mengatakan bahwa hari ini bukan lagi hanya permasalahan tolak dan terima penyesuaian harga BBM. Tapi lebih kepada bagaimana pemerintah bisa memastikan penyaluran BBM kepada masyarakat bisa tepat dan tidak ada hambatan.

"Melihat kondisi dan situasi dengan dinaikannya harga BBM bersubsidi pada 3 September 2022 dan membuat banyak penolakan oleh seluruh lapisan masyarakat sampai saat ini. Dan harga BBM Bersubsidi juga tidak kunjung mengalami perubah (Penurunan) oleh pemerintah pusat, serta tidak juga memberikan solusi pada permasalah ini," katanya. 

Baca Juga: Nelayan Pemangkat Antusias Bertemu Bupati Satono

Baca Juga: Perjuangkan Nasib Honorer, Satono Bertemu Menpan-RB

"Kami Aliansi bermaksud menyampaikan Aspirasi masyarakat Kabupaten Sambas kepada anggota DPRD Kabupaten Sambas serta jajajrannya sebagai wakil rayat Sambas mengenai harga BBM bersubsidi yang belum ada penurunan harga, sehingga berdampak bagi masyarakat," katanya.

Karenanya, mereka mendatangi DPRD Kabupaten Sambas untuk menyampaikan beberapa aspirasi kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Sementara itu, peserta aksi lainnya Izal mengatakan masyarakat nantinya akan terbiasa dengan kenaikan harga BBM. Namun demikian, dia meminta agar BBM yang sudah mahal itu bisa terdistribusi dengan baik. 

Baca Juga: Satono: Pameran UMKM di Perbatasan Untuk Tumbuhkan Perekonomian

Baca Juga: Pria Asal Ngawi Ditemukan Tenggelam di Sungai Kapuas Pontianak

"Kami melihat di masyarakat sudah mulai terbiasa dengan kenaikan harga BBM. Hanya saja yang perlu kita pastikan hari ini adalah jangan sampai BBM mahal tapi masih antre mendapatkan solar. Jangan sampai langka," ungkapnya.

Sambas kata dia, banyak masyarakatnya Beker sebagai nelayan. Untuk itu, sektor ini terutama nelayan kecil mesti di perhatikan.

"Masyarakat kita sebagian besar Bekerja sebagai Nelayan, karena distribusi BBM jenis solar kepada nelayan mesti di perhatikan. Kita juga meminta agar penyaluran bantuan bisa tepat sasaran," ungkapnya. 

Aliansi Mahasiswa Sambas Bersatu kepada pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, dengan tuntutan sebagai berikut:

Baca Juga: Kakek 65 Tahun di Duga Jadi Korban Pembunuhan

Baca Juga: Dalam 30 Menit, Kebakaran Gedung Balitbang Nyaris Hanguskan SPBU

1. Meminta kepada pemerintah dan pertamina untuk memastikan distribusi penyaluran BBM Bersubsidi untuk jenis Pertalite dan atau solar terdistribusi merata dan tidak ada kelangkaan.

2. Meminta kepada pemerintah dan Pertamina untuk tegas memberlakukan kebijakan BBM Satu Harga sampai ke pelosok Indonesia, khususnya Kabupaten Sambas.

3. Meminta penyesuaian terhadap Upah Minimum Kabupaten dan Upah Minimum Regional sebagai akibat dari kenaikan harga BBM dan inflasi.

4. Meminta kepada pemerintah pusat untuk menyampaikan imbauan secara resmi tentang penetapan pengalokasian 2% APBD untuk upaya penanggulangan akibat kenaikan BBM bersubsidi dan untuk kepada pemerintah daerah Kabupaten Sambas untuk mengalokasikan 2% APBD sesuai dengan Peraturan Mentri Keuangan RI no 134/PMK.07/2022. (ANT)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini